Selasa, 20 September 2016

CERPEN



ALYA
Terik matahari pagi langsung masuk ke kamar Alya yang sedang tertidur pulas.
“Nakk bangunnn.. sudah siang” panggil Mama Alya dari depan pintu.
“Iya ma ini aku udah bangun” dengan mata yang masih setengah tertutup.
Setelah selang beberapa waktu Alya tak kunjung keluar dari kamarnya Mama Alya curiga dan langsung masuk ke kamar tanpa mengetuk terlebih dahulu, dan ternyata benar Alya justru kembali tertidur lagi. Dengan nada yang meembentak mama berkata
“Alyaaaa kamu mau sekolah atau tidak kenapa masih tidur aja ini sudah siangg”.
“hoaaammmm iya Ma emang udah jam berapa sih paling juga masih jam 7 kan?” dengan nada yang masih mengantuk .
“jam 7 apa! Sekarang sudah jam 8 tuh liat” sahut mama Alya.
“apaaaaaa mah jam 8? Duhh mah aku telatt kenapa gak bangunin aku dari tadi sih mah?” dengan mata yang langsung melek dan bergegas ke kamar mandi.
“duh gimana nih mana pagi ini aku ada quis lagi” gerutu Nadya saat dikamar mandi.
 Setelah selesai ia langsung bergegas menuju mobil untuk langsung berangkat sekolah.
“Alya makan dulu sini” ajak Mama Alya.
“gak usah Ma aku udah telat ini nanti aja makan disekolah, dah ma Alya berangkat dulu Assalamualaikum ma” jawab Alya sambil mencium tangan mamanya.
Oh iya Alya seorang pelajar kelas 3 di salah satu SMA yang cukup favorit di daerah Yogyakarta.
“Tuh kan bener aku telat gimana nih mana pak malik udah dikelas lagi” gerutu Alya.
Tak berselang waktu lama ada seorang laki laki yang juga sepertinya terlambat seperti Alya.
 “Kenapa kok didepan kelas gak masuk?” tanya laki laki itu
“kamu gak liat apa kalau aku telat gini” jawab Alya rada judes.
“Oh jadi kamu telat, mau masuk ke kelas sama aku, aku pastiin kamu gak akan kena marah”.
“gimana gak dimarahin justru kita berduka bakal kena hukuman karna kita telat sama sama gini?”.
“udah tenang aja, yuk masuk” sahut laki laki tadi sambil menggandeng tangan Alya.
“maaf pak tadi saya telat” kata laki laki itu kepada Pak Malik
Ssedangkan dibelakang laki laki itu ada Alya yang sedang ketakutan dan bersembunyi dibelakang laki laki itu.
“Oh iya tak apa Nak Randy bapak bisa mengerti kamu kan baru saja pindah ke sini pasti sibuk untuk mengurus pendaftaran sendiri, tapi itu siapa dibelakang kamu?”
“maaf pak saya terlambat” sahut Alya sambil menundukkan kepala tak berani menatap pak malik yang sepertinya sudah sangat marah pada Alya.
“Alyaaaaa kam...” kata kata pak malik langsung diportong oleh Randy
“maaf pak tadi sebenarnya saat diperjalanan ban saya pecah dan untungnya saya bertemu Alya dan Alya membantu saya mengganti ban nya”
“ihh apaan sih nih cowok kenapa pakek bohong segala” gerutu Alya.
“Oh jadi gitu, yasudah kalau begitu, Alya kamu sekarang duduk sana lain kali jangan telat lagi” Kata Pak Malik.
Alya langsung duduk ketempat duduknya
“oh iya Nak Randy sekarang kamu peerkenalkan diri dulu”
“hallo semua namaku Randy aku pindahan dari jakarta” sambil menatap Alya terus menerus.
 “Ya sudah sana kamu duduk dibangku yang kosong” suruh Pak Malik.
Dan Randy duduk di bangku tepat dibelakang bangku Alya.
Bel tanda pulang berbunyi “Heey nunggu apa disini?, pasti nunggu aku yaa” tanya Randy sambil menggoda Alya.
“ihh pede banget kamu enggak lah aku nunggu jembutan aku”
“daripada nunggu lama mending pulang bareng aku yuk”
“emm gimana yaa??. Yaudah deh daripada aku sendirian disini”. Alya langsung masuk ke mobil Randy.
Sesampai dirumah Alya seperti mendengar suara seseorang sedang bertengkar, perasaannya sudah tak enak ia langsung meminta Randy bergegas pulang, Randy pun menurutinya dan langsung pulang. Dan ternyata benar Papa Alya pulang dan sedang bertengkar dengan Mamanya. Alya sudah tak tahan karna sejak kecil hingga sekarang terlalu sering mendengarkan mereka bertengkar. Apalagi ia anak tunggal tak ada teman atau pun saudara yang bisa ia ajak bicara saat saat seperti ini. Ia juga tak terlalu bergaul dengan teman temannya. Jadi ia hanya menyimpan semua nya sendiri tak bicara pada siapa siapaa. Tak di sangka air mata Alya menetes saat sedang sendiri di kamar mendengar kata kata
“kitaaaaa cerai saja kalau seperti itu”
“ya sudah kalau begitu aku turuti kemaunmu kita ceraiiiiii” percakapan kedua orang tua Alya.
Alyaa benar benar tak kuat lagi ia mengemasi barang barang nya dan langsung pergi meninggalkan rumah itu, walaupun ia tak tau mau kemana lagi.
“kamu mau kemana nak? Jangan pergi apa kamu tega ninggalin Mama sendiri gini” Kata mama Alya sambil memegangi tangan Alya.
“biarkan saja dia pergi anak tak tahu berterimakasih dengan orang tua tak pernah memikirkan perasaan orang tua” kata Papa Alya.
 Alya mulai tak tahan mendengar kata kata seperti itu ia menjawab
“bagaimana dengan Papa dan Mama apa selama ini pernah memikirkan perasaanku? gak pernah kan kalian justru bertengkar seakan aku gak pernah denger dan gak pernah ada diantara kalian, padahal aku selalu denger! Aku gak bisa cerita ke siapa siapa. Aku pendam semua sendiri sampai rasanya tak tahan lagi. Dari kecil hingga sekarang selalu sama kenapa semudah itu Mama dan Papa mengucap kata cerai tanpa memikirkan akibatnya” Kata Alya sambil mengeluarkan air matanya.
“Anak kurang ajar beraninya menjawab kata kata orang tua” jawab Papa Alya sambil meninggalkan Alya berserta Mamanya.
“Alya maafin Mama ya, Mama bener bener menyesal , Mama mohon kamu jangan pergi Alya, Mama sayang sama kamu” bujuk Mama Alya
“iya Ma Alya juga minta maaf, Alya gak akan pergi ninggalin Mama” Jawab Alya sambil memeluk Mamanya.
Hari perceraian Mama dan Papa Alya pun tiba, Alya memberanikan diri untuk tetep kuat menghadapi semuanya. Setelah palu pengadilan diketokkan Mama dan Papa Alya resmi bercerai, Alya memutuskan untuk tetap tinggal bersama Mamanya. Dihari itu pun Randy datang ke pengadilan orang tua Alya tak tau dapet info dari siapa kenapa dia bisa tau kalau hari ini orang tua Alya bercerai.
“Hay Alyaa?”
“ngapain kamu kesini? Tau dari siapa kalau aku disini?”
“aku tau dari siapa itu gak penting, aku mau bicara sesuatu sama kamu sebentar boleh?”
“bicara apa? Tapi aku harus nganter mama pulang dulu”
“yaudah naik mobil ku aja”
Alya semakin dibuat penasaran tentang apa yang mau dibicarakan Randy, apalagi Randy menatap mata Alya
“nih cowok mau ngomong apa sih kok natap aku gitu banget” gerutu Alya di dalam hati.
“Alyaa aku udah punya perasaan ini daari pertama kita ketemu, dan sekarang aku mau jujur sama kamu. Aku sayang sama kamu, apa kamu mau gak jadi pacarku?”
Alya semakin bingung dia mau jawab apa. Sebenarnya Alya juga sedikit mempunyai perasaan yang sama dengan Randy.
“Maafin aku ya Ran, aku gak bisa. Kamu kan tau orang tua ku abis cerai dan aku harus fokus belajar biar aku bisa membahagiakan mama ku” Jawab Alya tegas.
“tapi Al aku sayang sama kamu aku bakal nunggu sampai kamu mau nerima aku”
Alya hanya tersenyum
Seminggu setelah penolakan Alya terhadap Randy, mendadak Randy menghilang begitu saja disekolah pun ia tak pernah masuk.
“apa iya dia marah sama aku karna aku tolak?” gerutu Alya di dalam hati.
Saat berjalan ke kantin Alya diledek oleh teman temannya yang ada di kantin.
“ehh dasar anak koruptor!! Kalo bapaknya koruptor pasti anaknya juga tuu.. hahahaha”
Alya semakin tak mengerti apa yang dibicarakan teman temannya.
“apa maksud kalian?”
“kamu gak tau ya bapak kamu tuh masuk perjara karna korupsi”
Alya bergegas masuk ke kelas dan meninggalkan kantin melihat ke arah hp dan ia mulai mencari artikel mengenai papanya apakah benar yang dikatakan teman temannya tadi. Dan ternyata benar papa Alya masuk ke penjara karna korupsi. Setelah kejadian itu Alya selalu dibully di sekolah dipanggilnya “Anak Koruptor” oleh teman temannya. Pada saat saat itu lah ia mulai merindukan sosok Randy yang dulu sering menghiburnya. Tapi ia menguatkan dirinya dan tak pernah mendengarkan apa kata mereka semua ia hanya fokus belajar. Ada seseorang yang jail dan mengerjani Alya dengan mengambil uang anak anak kelas Alya dan ditaruhnya di dalam tas Alya. Penggeledahan pun dilakukan di kelas Alya, pastinya Alya kaget setelah tau kalau di tasnya terdapat uang uang orang, ia meyakinkan teman temannya bukan dia pelakunya tapi mau bagaimana lagi buktinya sudah ada. Keluarnya dari ruang guru anak anak kelasnya sudah menghadangnya di depan
“dasar anak koruptor, sekarang mau jadi pencuri” Alya hanya terdiam sambil terus berjalan. Ia mendapatkan hukuman scoresing dari sekolahnya.
Semampai dirumah “Kok sudah pulang Al,?” Alya semakin bingung menjawab pertanyaan mamanya itu
“oh iya ma ini tadi ada rapat jadi dipulangkan lebih awal” Alya memutuskan tidak meberitahu mamanya. Ia beralasan sekolahnya libur. Alya ingin membuktikan pada teman temannya bahwa ia bisa berhasil kedepannya Alya terus belajar mengejar ketertinggalannya.
Hari dimana Ujian Nasional tiba Alya sudah sangat siap untuk mengerjakan semua soal soal ujian. Teman teman nya masih saja membuli dirinya
“udah deh balik kerumah sana pencuru mau apa ikut ujian ntar juga jadi pencuri kan ha.ha.ha” Alya terdiam dan tak menghiraukan perkataan mereka.
 Pengumuman Hasil ujian tiba diumumkan oleh kepala sekolah yang mendapat jumlah nilai tertinggi dan mendapatkan beasiswa di luar negeri ternyata
“Peraih nilai ujian nasional tertinggi dan mendapat beasiswa kuliah ke luar negeri adalah Alya Saputri” serentak semua bertepuk tangan, Alya langsung memeluk mamanya dan ia berhasil membuktikan ke semua orang kalau dia bisa. London, negara yang menjadi impian Alya dan ia sangat ingin datang kesana akhirnya impiannya tercapai ia mendapat beasiswa kuliah ke London, mama Alya pun mendukungnya untuk berkuliah disana. Alya berangkat kesana dengan raut wajah bahagia.
Beberapa tahun sudah Alya lewati di London kini ia kembali ke Indonesia karna sangat merindukan mamanya. Alya kembali setelah menyelesaikan study S2 nya ia sekarang ingin mnetap di Indonesia. Mendadak ia memikirkan Randy
“sudah bertahun tahun aku tak pernah bertemu dengannya, kemana dia sekarang ya?” gerutu Alya didalam hati.
Undangan reuni acara SMA nya sampai ke rumah Alya. Alya pun memanfaatkan acara ini untuk bisa bertemu Randy siapa tau ia datang ke acara itu. Malam reuni tiba Alya datang ke acara itu dengan raut wajah yang senang dan bangga dengan apa yang sudah ia capai sekarang. Ia pun juga sudah tidak usah takut menanggapi teman temannya.
“wah Alya kamu sekarang cantik banget, sekarng udah jadi orang pinter yaa udah selesai study S2” pujian untuk Alya.
Walaupun Alya dipuji seperti itu tidak menjadikannya sombong ia tetep menjadi Alya yang dulu. Tak berselang waktu Lama ada tamu yang datang terlambat setelah aku melihat kearahnya ternyata itu Randy dan kini ia sudah semakin ganteng
“mimpi apa semalem aku bisa ketemu sama Randy disini” gerutu Alya didalam hati.
Tapi entah mengapa Randy sepertinya sudah berubah ia jalan melewati Alya begitu saja seakan tak kenal Alya. Alya sungguh kecewa dengan sikap Randy sekarang, ia bela bela in dateng sebenarnya pengen bisa ketemu sama Randy, acara belum sempat mulai tapi Alya justru meninggalkan acara itu dan bergegas mencari taksi.
“percuma aku dateng kesini dia udah berubah” gerutunya, disaat yang bersamaan ada sesorang dari belakang Alya yang langsung menarik tangan Alya dan ternyata dia Randy
“kamu mau kemana Alya, acara kan belum mulai?”
“aku mau pulang aja, sia sia aku dateng kesini”
“udah ayok kita masuk gak usah marah gitu dong” goda Randy ke Alya. Alya hanya mengikut dan kembali masuk ke acara reuni tersebut.
“Sekarang kita undang Alya untuk naik keatas panggung, beri tepuk tangan” Ajak Randy dengan menggunakan microfon. Alya bingung dan ia memutuskan naik ke atas panggung. “ayo dong ceritain gimana kok bisa jadi sekarang ini” kata teman temannya.
“aku cuman mau bilang aja, kalau semua orang itu bisa asalkan dia mau berusaha, seperti halnya aku masih ingat sekali dipikiranku saat keluargaku harus hancur dan mendapati kabar buruk tentang keluargaku sampai saat kalian dulu membully ku di sekolah, itu semua sangat berat aku hadapi sendiri tapi aku terus berusaha dan yakin kalau aku bisa, dan pada akhirnya aku dapat membuktikan ke orang orang yang sudah memandang aku sebelah mata kalau aku bukan seperti itu” semua serentak bertepuk tangan.
Hari ini genap bertambahnya umur Alya. Tak disangka Papa Mama dan Randy memberinya kejutan, hari ini ulang tahun yang paling membahagiakan dari ulang tahunnya ditahun tahun sebelumnya karna kedua orang tuanya mau menghilangkan sedikit egois mereka dan mau datang ke hari ulang tahun Alya. Di hari itu juga Randy kembali menyatakan perasaannya kepada Alya. Dan Alya menerima perasaan Randy karna memang sudah sangat lama ia ingin hari diasaat seperti ini terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar